Seorang teman pernah menanyakan soal cara milih tablet ke saya, dan belakangan pertanyaan ini pun mulai menghinggapi pikiran saya (karena saya juga lagi pengen). Namun sebelum melangkah lebih jauh kita sepakati dulu bahwa tablet-nya bukan golongan obat-obatan ya.
Pada pokoknya pilihan ini sebenarnya kembali ke budget dan kebutuhan. Mungkin perlu ditambahkan sedikit faktor gengsi kali ya sebagaimana typical beberapa orang (tidak termasuk saya), bahkan ada yang meletakkan gengsi di atas segalanya (makan tuh gengsi).
Jika menilik ke fungsi asalnya, tablet diciptakan untuk menjembatani kebutuhan antara netbook yang lagi nge-trend pada saat itu dengan smartphone. Tablet pertama muncul dengan ukuran layar 10” sebagaimana ukuran layar standar netbook, sementara smartphone masih berkutat di layar maksimal 4”. Namun seiring dengan waktu, popularitas tablet cenderung stagnan dan tetap saja tidak dapat menggantikan fungsi komputer jinjing.
Walhasil tablet pun hanya menjadi media e-book dan game saja, kalau pun ada yang kerja pake tablet pun rasanya ga begitu nyaman berlama-lama dan akhirnya beli keyboard wireless (apa bedanya sama netbook ya). Maka tidak heran ya balita sekarang pun mainannya tablet, bahkan spesifikasi tablet pun sudah menyamai netbook (lebay deh) demi tampilan game yang lebih sangar.
Kalo saya pikir sebenarnya bukan sepenuhnya salahnya si tablet, tetapi pemaksaan kehendak dari para developer software, dimana aplikasi-aplikasi kantoran dipaksa untuk go cloud. Iya di negara maju infrastrukur dan kecepatan internetnya memadai, tetapi di negara berkembang (dan cenderung miskin ini) ya masih sangat terbatas.
Pada pokoknya pilihan ini sebenarnya kembali ke budget dan kebutuhan. Mungkin perlu ditambahkan sedikit faktor gengsi kali ya sebagaimana typical beberapa orang (tidak termasuk saya), bahkan ada yang meletakkan gengsi di atas segalanya (makan tuh gengsi).
Jika menilik ke fungsi asalnya, tablet diciptakan untuk menjembatani kebutuhan antara netbook yang lagi nge-trend pada saat itu dengan smartphone. Tablet pertama muncul dengan ukuran layar 10” sebagaimana ukuran layar standar netbook, sementara smartphone masih berkutat di layar maksimal 4”. Namun seiring dengan waktu, popularitas tablet cenderung stagnan dan tetap saja tidak dapat menggantikan fungsi komputer jinjing.
Walhasil tablet pun hanya menjadi media e-book dan game saja, kalau pun ada yang kerja pake tablet pun rasanya ga begitu nyaman berlama-lama dan akhirnya beli keyboard wireless (apa bedanya sama netbook ya). Maka tidak heran ya balita sekarang pun mainannya tablet, bahkan spesifikasi tablet pun sudah menyamai netbook (lebay deh) demi tampilan game yang lebih sangar.
Kalo saya pikir sebenarnya bukan sepenuhnya salahnya si tablet, tetapi pemaksaan kehendak dari para developer software, dimana aplikasi-aplikasi kantoran dipaksa untuk go cloud. Iya di negara maju infrastrukur dan kecepatan internetnya memadai, tetapi di negara berkembang (dan cenderung miskin ini) ya masih sangat terbatas.
Setelah tahu kenyataan pahit di atas masih mau beli tablet? Jika iya kita lanjutkan ceritanya ke budget saja dulu, sambil dipikir-pikir nanti tabletnya mau diapain. Rentang harga tablet sangat lebar dari USD 200 - 1000an. Untuk saat ini saya akan lebih fokus dengan tablet di harga USD 200 karena mampunya cuma segitu dan ini produk mainstream entry level, jadi tablet macam apa yang bisa kita dapat?
Layar IPS 7”
Yes, ini syarat mutlak menurut saya, bayangin aja deh layar tablet 7” segitu gedenya tapi ga enak dilihatnya, kan jadi males pakainya, boro-boro buat kerja, buat ngegame aja ga ogah. Apa sih layar IPS itu, bukannya yang favorit itu IPA ya? Akan dibahas lain kali ya.
Batre 4000mAH
Loh koq, iya sekarang batre jadi syarat penting juga, dulu sih ga masuk hitungan ya, tetapi karena tablet akan di bawa kemana-mana dan kadang malah jadi powerbank maka mencari batre dengan kapasitas gede ga ada ruginya. (Harap diingat juga batre gede cenderung bakal lama ngecasnya, cari tahu spec chargernya juga ya)
Processor dual core
Biasa, pasti dapat, malah bisa dapat yang quad core
RAM 1 GB
Udah biasa, pasti dapet, syukur klo udah ada yang jual pake RAM 2GB dengan budget segitu
GPU
Pengolah grafis, kalo bisa cari yang pake produk PowerVR dan Adreno. Karena beberapa game grafis dioptimasi buat GPU yang populer.
Kamera
Berapa piksel? Menurut saya 2 MP pun ga masalah, kan ada smartphone buat photo yang agak serius. Mungkin yang lebih penting malah front camera, selain buat selfie juga buat video call akan bermanfaat.
Kalau spesifikasi lain-lain biasa aja lah, ga usah terlalu diperhatiin dengan budget segitu dapat sesuai dengan kemauan di atas aja sudah syukur.
Akhirnya selamat berburu ya (lain kali saya akan kasih guide nya)
(Kontributor: dwi)
No comments:
Post a Comment