Friday, 29 May 2015

Anggapan Orang Jepang Terhadap 3 Pabrikan Otomotif di Negara Mereka

Tentunya kita bisa pahami judul tema diatas, yak seperti yang kita ketahui didalam negeri kita sendiri ada berbagai tanggapan baik positif maupun negatif mengenai 3 pabrikan/merk (Honda, Yamaha, Suzuki) pemegang pangsa pasar kendaraan bermotor di Indonesia (dalam hal ini roda dua). Namun apakah pernah kita bertanya, sebenarnya apa sih tanggapan/image dari pabrikan/merk kendaraan tersebut di negara asalnya, apakah sama dengan didalam negeri kita, tentunya pertanyaan tersebut pantas untuk kita pertanyakan melihat persaingan ketiganya diawali dari dalam negeri mereka sendiri.

Kita awali dengan menengok sejarah masing-masing pabrikan dalam perjalanannya hingga sekarang, kita awali dengan pabrikan Honda:

Honda Motor Company, Ltd



Pabrikan yang didirikan pada tgl 24 september 1948 oleh Soichiro Honda ini merupakan produsen sepeda motor terbesar didunia sejak 1959 setidaknya ada 10 lini produk yang berhasil mereka ciptakan, meliputi: mobil, motor, generator listrik, mesin jet bahkan hingga robot. Sumber daya melimpah yang mereka miliki tentunya tidak dengan mudah membuat mereka untuk tetap mempertahankan diri sebagai inovator dan produsen motor terbesar didunia, karena dilain pihak banyak kompetitor yang terus maju berinovasi dengan berbagai keunggulan dan ciri khas yang mereka miliki di tambah dengan semakin kritisnya para konsumen yang mana mereka mencari inovasi yang sesuai dengan jaman ini dimana efisiensi sebuah kendaraan bernilai utama dan lebih bagi mereka. Pabrikan Honda sendiri bagi masyarakat jepang bisa dikatakan sebagai sebuah kebanggaan (bagaimana tidak lah wong honda yang memegang record juara terbanyak di ajang motogp), dan bagi mereka Honda hampir memenuhi semua kriteria motor yang bisa mereka bayangkan, mereka memiliki banyak lini kendaraan di berbagai level dan pastinya mereka selalu memenuhi setiap kendaraan yang mereka buat dengan inovasi, jika pabrikan lain masih berkutat dengan bagaimana caranya membuat mesin yang irit dan efisien maka Honda sudah beralih dari mesin yang irit dan efisien tersebut menjadi fitur-fitur yang dapat menambah nilai keiritan dan efisiensi sebuah mesin yang mereka miliki.

Yamaha Motor Company, Ltd


Yak, pabrikan yang bermarkas di iwata (untuk lini produksi otomotif) ini bukanlah pemain baru di dunia roda dua, bahkan induk perusahaan ini yaitu Yamaha Corporation telah berdiri sejak 12 oktober 1887 dengan jumlah lini produk yang banyak mulai dari alat musik, hingga robot untuk industri, namun untuk lini produk roda dua mereka memulainya pada tahun 1 juli 1955. Mereka mengusung prinsip KANDO yang mana mereka mengembangkan produk step by step, memperbaiki dan menambahkan yang kurang dan membiarkan apa yang sudah baik. Mereka mampu menggabungkan ketangguhan mesin jepang dan menambahkan desain inovatif khas asia, tidak sedikit model motor yang mereka luncurkan mampu memikat hati raider global meskipun mereka selalu berada dibawah bayang-bayang pabrikan jepang yang lain. Bagi warganya sendiri Yamaha merupakan perusahaan yang tidaklah dapat dipandang sebelah mata, bahkan mereka memiliki kota mereka sendiri (meskipun tidak menggunakan nama Yamaha) seperti halnya pabrikan Toyota, dalam perjalanannya Yamaha sudah menjadi bagian tradisi dari orang jepang dimana prinsip dasar orang jepang telah tertanam dalam jiwa pabrikan Iwata ini, dimana perubahan tidaklah dapat dilakukan secara radikal melainkan step by step, karena awal perubahan dimulai dari hati yang tujuannya adalah maju ke depan.

Suzuki Motor Corporation

Pabrikan ini didirikan oleh Michio Suzuki pada tahun 1909 dengan slogan Way Of Life,pabrikan ini mengawali kiprahnya sebagai produsen alat tenun untuk menenun sutera dan katun, Michio Suzuki fokus pada pengembangan alat ini selama 30 tahun, pada perjalanannya pabrikan ini mengalami banyak hambatan terutama saat meletusnya perang dunia II karena mereka akhirnya kesulitan untuk memperoleh diversifikasi produk otomotif mereka, pada ahirnya mereka bisa membangun mesin dua stroke-nya dan mengembangkannya menjadi mesin empat stroke, setelah upaya dan usaha keras mereka dalam mengembangkan mesin dua srtoke-nya pada akhir perang dunia II meraka berhasil meluncurkan 2 motor yang berhasil mendominasi race track diseluruh dunia yaitu Suzuki HAYABUSA dan GSX-R. dan perjuangan yang mereka lakukan membuat mereka menjadi salah satu pabrikan mobil terbesar didunia dan nama mereka besar dipasar penting, termasuk Jepang dan India. Bagi warga Jepang Suzuki memiliki tempat tersendiri di hati mereka, meskipun seolah-olah Suzuki berada dibawah bayang-bayang dan nama besar dua pabrikan Jepang lainnya namun Suzuki memiliki market share-nya sendiri, hal tersebut yang menjadikan merk ini belum bisa tergantikan oleh yang lain di hati para pecintanya, Suzuki selalu menemukan cara dan jalannya sendiri untuk memikat pecintanya, produk mereka selalu diminiati pecinta yang melihat sebuah kendaraan dari sudut pandang yang lain, produk mereka tidak selalu mengikuti arus namun tidak juga terlibas arus dan hal itulah yang membuat mereka berbeda dari yang lain dan bagi pecintanya mereka adalah Way Of Life
 
Itulah sejarah singkat dan cerita mengenai tiga pabrikan/merk diatas dan pandangan warga Jepang terhadap mereka. Mereka tidaklah menjadi besar tanpa usaha dan kerja keras, dan mereka tidaklah berhenti sampai disitu karena mempertahankan sebuah nama justru membutuhkan usaha dan kerja keras yang lebih lagi. Mereka selalu bersaing hingga kini namun dengan jalan yang sehat dan sportif dan kita sebagai konsumen selalu diuntungkan dengan kondisi tersbut karena itu yang membakar semangat mereka untuk terus berinovasi. Bro n sis mungkin memiliki pandangan tersendiri, namun apapun pandangan bro dan sis tidaklah hal itu menjadikan kita bermusuhan karena pada dasarnya setiap orang mencari jalannya sendiri untuk menemukan apa yang disukai jadi tidak lah pantas kita menjadikan jalan kita itu sebuah paksaan untuk yang lain. Selalu ada yang terbaik dari yang terbaik dan itu sudahlah cukup untuk kita sendiri.


(Kontributor: DDO, dirangkum dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment