Sebagai pembahasan kita minggu ini (week 1 of July 2015) saya coba angkat informasi yang saya pikir sangat menarik dari techinasia.com. Materi yang dijabarkannya sangat jelas dan gamblang mengenai GPU dan mungkin juga beberapa kesalahkaprahan yang kerap terjadi di kalangan gadgeters dan masih berkaitan juga dengan tulisan saya sebelumnya. Selanjutnya monggo disimak ya
Apa Itu GPU?
Apa Itu GPU?
GPU atau graphic processing unit adalah sebutan yang dipelopori oleh NVIDIA pada tahun 1999 ketika mereka meluncurkan GPU pertama di dunia, “GeForce 256″. Pada intinya GPU adalah sebuah CPU tambahan (atau sering disebut co-processor) yang bertugas untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak perhitungan dalam satu waktu, salah satunya adalah pengolahan grafis.
Kamu mungkin bertanya, “kalau fungsinya begitu mirip dengan processor mengapa tidak menggunakan CPU saja untuk pengolahan gambar?”. Jawabannya, karena CPU dan GPU dirancang dengan berbeda. CPU biasanya hanya memiliki beberapa core (untuk sekarang jumlah core processor berkisar 2-8) sedangkan GPU bisa memiliki sampai dengan ribuan core. Untuk mengolah gambar maka GPU akan melakukan komputasi untuk setiap pixel yang muncul di layar, dan jumlahnya bisa mencapai jutaan.
Jika perhitungan grafis dilakukan CPU (mari kita katakan quadcore) maka hanya akan ada 4 core yang akan mengeluarkan 4 pixel dalam sekali hitung, sedangkan GPU akan menghasilkan ribuan komputasi dalam sekali hitung. Kemampuan hitung GPU mungkin tidak sekuat CPU namun menang dalam hal jumlah. Sedangkan, dalam hal grafis jumlah adalah variabel yang lebih penting.
Bayangkan jika kamu diminta untuk mengecat lapangan basket dalam waktu 15 menit, apakah kamu akan menyewa 4 orang dengan kemampuan mengecat paling cepat di dunia atau 60 orang dengan kemampuan cat yang biasa saja?
System on Chip
System on Chip adalah sebuah paket chip yang berisi hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah perintah lengkap di smartphone atau gadget lain seperti kamera. Bayangkan sebuah chip yang isinya adalah processor, GPU dan memory controller, itulah SoC. Fungsinya, supaya ketiga komponen ini tidak lagi terpisah-pisah dan praktis untuk digunakan. Di dunia PC gaming, VGA dan processor utama biasanya dipisah namun bagi dunia mobile gaming, SoC adalah solusi yang lebih praktis dan juga murah.
Tegra adalah satu contoh SoC yang paling terkenal dan mungkin juga sudah kamu dengar sebelumnya. Tegra pertama kali digunakan untuk Microsoft Zune HD namun sekarang sudah digunakan dengan sangat luas mulai dari mobil mewah sampai dengan smartphone.
Jadi apakah Tegra 4 itu? Sebuah processor? Sebuah GPU? Jawabannya adalah keduanya. Tegra 4 memiliki processor dengan 4 cores dan sebuah GPU dengan 72 cores.
Selain Tegra, SoC lain yang cukup terkenal adalah Snapdragon yang diproduksi oleh Qualcomm. Sebagai contoh SoC Snapdragon 400 terdiri dari processor quad core 1.7 Ghz dengan GPU Adreno 305.
Jadi jika kamu bertanya Tegra 4 dengan Adreno 330 mana yang lebih kencang, maka kamu sedang menanyakan hal yang salah. Tegra 4 adalah sebuah chip berisi CPU & GPU sedangkan Adreno 330 adalah sebuah GPU saja, keduanya tidak bisa dibandingkan secara 1 banding 1.
Apa Yang Paling Penting Dalam Sebuah Smartphone Untuk Bermain Game?
Dalam sebuah sistem yang setiap komponennya memiliki fungsi masing-masing maka tidak ada kata “lebih penting”. Setiap komponen yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik akan menjadi titik lemah dan mempengaruhi kinerja sebuah sistem secara keseluruhan. Untuk menjalankan sebuah game dengan nyaman maka kamu harus memiliki sebuah sistem yang seimbang mulai dari GPU, CPU dan RAM.
Seimbang adalah kata yang tepat karena jika salah satu komponen terlalu kencang atau terlalu lambat maka hasilnya pun tidak terlalu bagus. Bayangkan sebuah jalan tol dengan begitu banyak ratusan mobil Ferrari mengantri namun pintu masuk tolnya hanya 1, atau 8 gerbang tol namun semuanya kendaraan yang masuk selambat sepeda. Secara sistem yang kita inginkan adalah 4 gerbang tol dengan kendaraan sedang sehingga tidak ada bagian yang terbuang percuma.
Sebagai permulaan yang wajib dimiliki adalah RAM yang cukup dan ini berarti lebih dari 512MB. Satu Gigabyte (1 GB) adalah ukuran standar zaman sekarang dan itulah yang harus kamu cari. Dua gigabyte akan menyenangkan dan memastikan semua lancar namun lebih dari itu rasanya tidak akan optimal, setidaknya untuk ukuran game zaman sekarang (atau untuk 1 ke tahun depan). Setelah itu pastikan setidaknya kamu memiliki dua inti CPU dengan kecepatan minimal 1,5Ghz. Untuk GPU saya akan merekomendasikan untuk setidaknya menggunakan Adreno kepala 3, PowerSGX seri 54x atau SoC Tegra 3.
Kamu mungkin tetap dapat bermain game 3D dengan spesifikasi standar di atas yang telah saya sebutkan. Namun biasanya akan mengalami kendala dan penurunan kualitas grafis. Contohnya jika kamu memainkan Horn di smartphone low end maka kamu tidak akan melihat karat pada tubuh robot, sedangkan di smartphone high-end kamu bisa melihat detail karat yang sangat baik mulai dari tekstur dan warna.
Membeli Gadget Termahal Untuk Mendapatkan Performa Gaming Maksimal
Jadi jika saya menggunakan GPU dan processor terkencang dan terbaru, game saya pasti tampak ciamik? Jawabannya iya tapi tidak seperti yang kamu pikirkan. Ketika developer membuat sebuah game maka mereka akan menggunakan tablet dan smartphone yang paling kencang namun juga paling umum sebagai acuan.
Jadi kamu akan mendapatkan semua fitur visual dan kelancaran optimum jika kamu menggunakan smartphone yang sama dengan acuan sang developer, namun jika kamu menggunakan sebuah smartphone dengan kecepatan 5 kali daripada yang digunakan developer maka kamu tidak akan otomatis mendapatkan 5 kali peningkatan kualitas visual. Jika memang tidak ada efek kabut dalam game karena sang developer memutuskan bahwa target pasar mereka tidak akan cukup kencang untuk menjalankan kabut maka smartphone kamu yang sekencang PC pun tidak akan menampilkan kabut.
Masalahnya dengan Android yang inovasi hardware-nya selalu muncul baru setiap beberapa bulan adalah developer yang tidak dapat mengikutinya. Mereka akan memilih sebuah smartphone (katakanlah Nexus 5) dan menjadikannya sebagai patokan, namun jika 6 bulan kemudian muncul smartphone dengan kecepatan 2 kali lipat dari Nexus 5 maka sang developer tidak akan menggunakan smartphone tersebut sebagai acuan baru karena kalau begitu maka game tidak akan selesai-selesai.
Jadi sebagai kesimpulan, membeli smartphone terkencang di dunia tidak akan memberikan kamu keuntungan penuh. Kebanyakan developer akan menggunakan smartphone paling umum dan juga kencang di dunia supaya memastikan game mereka dapat berjalan dengan baik.
Empat Vendor Utama GPU Beserta SoC
Tegra
Sebagai salah satu SoC paling terkenal dan tercepat di dunia sebenarnya Tegra sudah tidak memerlukan perkenalan lagi. Tegra pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 untuk media player Zune HD, namun karena Zune HD tidak memiliki App Store maka penggunaan Tegra tidak memiliki dampak besar. Dua tahun kemudian Tegra 2 diumumkan dan cukup banyak digunakan tablet seperti Galaxy Tab 10.1 atau Acer Tab A200.
Tegra 3 diumumkan pada tahun 2011 dengan peningkatan kecepatan yang signifikan namun sayangnya tidak banyak smartphone yang menggunakan Tegra 3, salah satunya karena pada masa itu game Android masih belum banyak berkembang sehingga para produsen menganggap Tegra 3 terlalu kencang. Hal ini bertambah parah dengan preferensi para developer game mobile yang kebanyakan hanya memedulikan iOS.
Tegra 4 juga bernasib sama seperti Tegra bahkan gadget yang menggunakan Tegra 4 lebih sedikit lagi dibanding Tegra 3. Namun ini tidak menghambat NVIDIA dalam berinovasi, karena terakhir mereka mengumumkan Tegra K1 yang merupakan SoC tercepat di dunia dan bahkan lebih dari konsol PlayStation 3. Sampai saat ini belum ada smartphone atau tablet yang menggunakan Tegra K1
Tingkatan Tegra dari yang paling rendah sampai yang paling kencang:
Tegra 2, Tegra 3, Tegra 4i, Tegra 4, dan Tegra K1
Adreno
Jika NVIDIA memiliki Tegra maka ATI dulunya memiliki Imageon. Ini merupakan langkah ATI untuk masuk ke dalam dunia mobile processing. Namun setelah ATI dibeli oleh AMD, kemajuan Imageon terbilang lambat dan akhirnya dihentikan pada tahun 2008. Di tahun yang sama Qualcomm membeli Imageon dari AMD dan mengubah namanya menjadi Adreno yang adalah anagram dari Radeon (produk GPU dari ATI). Sampai sekarang Adreno mempunyai sekitar 7 tujuh varian GPU yang tersedia bagi konsumen mulai dari yang paling rendah Adreno 200 sampai yang paling cepat Adreno 330
Awal tahun 2014 ini Qualcomm mengumumkan Snapdragon 805 yang dipersenjatai oleh Adreno 420. Ini merupakan lompatan yang cukup besar dengan fitur terbarunya yaitu hardware tessellation dan juga peningkatan performa sampai 40%.
Tingkatan Adreno dari yang paling rendah sampai yang paling kencang:
Adreno 200, Adreno 203, Adreno 205, Adreno 220, Adreno 225, Adreno 230, Adreno 302, Adreno 305, Adreno 320, Adreno 330, Adreno 420
PowerVR
PowerVR adalah pemain lama dalam urusan GPU. Mereka memulai bisnis mereka sebagai salah satu kompetitor ATI dan AMD pada zaman dulu. Namun seiring ATI dan AMD berkembang (dan pada akhirnya bersatu), PowerVR mulai kehilangan pamor dan juga daya saing. Akhirnya PowerVR memutuskan untuk menggeluti bidang mobile processing dan sampai sekarang kamu bisa melihat produk PowerVR di berbagai produk Apple seperti iPod dan iPhone.
Produk terkencang PowerVR yang terbaru adalah G6430 yang dapat kamu temui di iPhone 5S. Sampai artikel ini ditulis PowerVR G6430 bersama dengan Adreno 330 adalah kedua GPU terkencang yang sudah tersedia bagi konsumen.
Tingkatan PowerVR dari yang paling rendah sampai yang paling kencang:
PowerVR SGX535 (iPhone 3GS), PowerVR SGX543MP2 (iPhone 4S), PowerVR SGX543MP3 (iPhone 5/5C), PowerVR G6430 (iPhone 5S).
Mali
Mali adalah produk GPU dari anak perusahaan ARM. Kamu mungkin tidak familiar dengan ARM, namun kemungkinan besar smartphone kamu sekarang menggunakan arsitektur ARM. Pada tahun 2005 saja processor ARM digunakan di 95% dari seluruh smartphone yang beredar di dunia.
Untuk sekarang GPU Mali tercepat adalah versi MAli T-720 yang sudah diumumkan dari tahun lalu namun sampai sekarang belum juga ada smartphone yang menggunakan GPU ini. Sedangkan untuk produk konsumen yang menggunakan GPU Mali tercepat adalah versi Mali-T628 yang digunakan di Samsung Galaxy Note 3
Tingkatan Mali dari yang paling rendah sampai yang paling kencang
Mali 400MP, Mali 450MP, Mali T628MP6 dan Mali T760
Jadi Adreno vs Mali vs PowerVR Mana Yang Paling Bagus?
Ini merupakan pertanyaan yang sulit dan mungkin tidak bisa di jawab sepenuhnya karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti processor, RAM, arsitektur smartphone dan lain-lain. Kamu harus mengerti bahwa di dalam sebuah sistem, performa GPU dipengaruhi oleh komponen lain dan tidak bisa berdiri sendiri. Untuk kebutuhan ini maka saya akan menggunakan smartphone umum untuk menjawabnya.
Untuk tier tertinggi yaitu Galaxy S5, iPhone 5S, HTC One dan Nexus maka data yang saya dapatkan menunjukkan kecenderungan bahwa HTC One adalah pemenangnya. Data di bawah ini di ambil dari situs anandtech yang telah dipercaya dengan keakuratannya.
Tips and Trick Membeli GPU
Membeli smartphone untuk gaming harus di sesuaikan dengan selera gaming. Jika kamu suka dengan game 3D namun hanya sebatas 3D biasa maka kamu tidak akan membutuhkan smartphone 5 juta ke atas. Sebuah smartphone 3 juta dengan spesifikasi quad-core, 1 GB RAM dan GPU PowerVR SGX544MP sudah cukup bahkan untuk menangani game 3D yang cukup serius.
Jika kamu gamer kasual yang ingin bermain endless runner 3D, Clash of Clan, Hay Day dan teman-temannya yang sejenis maka smartphone 2 juta juga sudah cukup. Jika kamu gamer kelas kakap yang mencari kualitas visual teratas maka smartphone 5 juta seperti akan dapat memuaskan hasrat kamu dengan baik. Membeli smartphone di atas 7 atau 8 juta akan sedikit overkill dan mungkin kamu juga tidak akan mendapatkan pengalaman lebih dibanding smartphone 5 juta.
Demikian ulasan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, tak lupa kami ucapkan terima kasih telah berkenan mampir
(Kontributor: dwi)
No comments:
Post a Comment